Palu (ANTARA) – Perum Bulog wilayah Sulawesi Tengah pada musim panen (MP) 2021 targetkan membeli beras produksi petani di daerah itu sebanyak 30.800 ton.
“Angka ini jauh lebih besar dibandingkan target pembelian pada MP 2020 yang hanya 20.000 ton,” kata Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog Sulteng, Basirun di Palu, Kamis.
Ia menjelaskan kuota target tersebut dari dua sisi baik pembelian PSO maupun kegiatan komersil.
“Ya pengadaan tahun ini secara nasional memang diarahkan pada produksi dalam negeri,” katanya.
Untuk di Sulteng, kegiatan komersil ada upaya peningkatan dan sasarannya adalah bagaimana memberikan andil pada usaha-usaha UMKM skala kecil seperti Rumah Pangan Kita (RPK) binaan Bulog dan juga e-Warung dari Kementerian Sosial atau di daerah Dinas Sosial.
Karena itu, Bulog Sulteng telah menjalin kerja sama dengan Dinas Sosial dan Himbara bagaimana meningkatkan kinerja UMKM di Sulteng.
Terutama UMKM yang selama ini bergerak dalam bidang usaha penjualan pangan untuk kebutuhan masyarakat.
RPK dan e-warung yang sudah ditunjuk oleh Bulog, Dinas Sosial dan Himbara akan menjual berbagai komoditi dibutuhkan dan Bulog yang akan menyediakan komoditi itu.
Mereka akan melayani kebutuhan sembako masyarakat penerima manfaat dan juga tentu masyarakat lainnya bisa dilayani.
Menurut dia, peningkatan target pembelian beras disesuaikan dengan kebutuhan pasar, luas areal tanam dan juga produksi petani.
Meski target pembelian pada MP kali ini cukup besar, namun Bulog berusaha keras untuk menyerap produksi petani semaksimal mungkin.
Bulog Sulteng membeli beras petani sesuai standar harga dan mutu yang telah ditetapkan.
Untuk standar harga pembelian Bulog berdasarkan harga ditetapkan pemerintah khusus beras sebesar Rp8.300/kg. Harga itu merupakan harga di gudang Bulog.
Pada 2020, Bulog Sulteng hanya mampu membeli sekitar 18.000 ton beras petani dari target 20.000 ton. ***1***
(T.BK03/)
Pewarta : Anas Masa
Uploader : Sukardi
COPYRIGHT © ANTARA 2021