
Tim Jemput Gabah Bulog Kalimantan Tengah ikut memantau proses panen perdana pada tahun 2025 di Kabupaten Pulang Pisau. Foto: Liputan6/ Marifka Wahyu Hidayat
Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog Kantor Cabang Karawang mencatat pencapaian luar biasa dalam program penyerapan gabah dan beras tahun 2025.
Hingga 16 Mei 2025, Bulog Karawang berhasil menyerap gabah dan beras sebesar 100,34 persen dari target yang ditetapkan. Secara angka, serapan setara 75.884 ton beras tersebut melampaui target awal sebesar 75.631 ton.
Pemimpin Cabang Bulog Karawang, Umar Said, menyampaikan bahwa keberhasilan ini tidak hanya menjadi capaian institusional, namun juga membawa dampak positif langsung bagi petani. “Kami sudah menyerap 95 ribu ton Gabah Kering Panen (GKP) dengan harga cukup tinggi yaitu Rp6.500 per kilogram langsung dari petani,” ujar Umar dalam keterangannya.
Harga beli yang cukup kompetitif ini menjadi insentif penting bagi petani agar tidak menjual hasil panennya ke tengkulak dengan harga rendah, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani lokal di Karawang dan sekitarnya.
Untuk memastikan gabah petani terserap optimal, Bulog Karawang menjalankan strategi jemput bola dengan menggandeng Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Program ini memungkinkan Bulog turun langsung ke sawah, membeli gabah dari tangan pertama tanpa perantara.
“Selama masih ada panen, Bulog bersama TNI AD akan terus bergerak melakukan jemput gabah ke lapangan,” tegas Umar dalam keterangannya, Minggu (18/5/2025).
Skema ini terbukti efektif dalam mempercepat proses penyerapan, memotong rantai distribusi yang merugikan petani, serta menjamin pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) tetap aman.
Keterlibatan Babinsa dan pemerintah daerah setempat menjadi salah satu kunci sukses pelaksanaan skema ini di lapangan. Langkah kolaboratif lintas instansi ini sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional dari sisi hulu.
Keberhasilan penyerapan tidak hanya tercermin dari angka GKP yang terserap, tetapi juga dari cadangan beras yang berhasil dikumpulkan.
Hingga pertengahan Mei 2025, Bulog Karawang telah menguasai stok beras sebanyak 120 ribu ton. Dari jumlah tersebut, 25.156 ton merupakan beras medium hasil penggilingan dari gabah yang diserap.
Stok tersebut dinilai sebagai salah satu cadangan beras terkuat di Jawa Barat, bahkan secara nasional. “Kita akhirnya mampu memiliki stok terkuat dan dapat dicapai dalam waktu kurang dari empat bulan,” terang Umar.
Dengan volume sebesar itu, Bulog Karawang berada dalam posisi strategis untuk memenuhi kebutuhan beras, baik untuk operasi pasar, bantuan pangan pemerintah, maupun stabilisasi harga beras di wilayah Jawa Barat.