
Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo saat memberi keterangan. (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)
Bandarlampung (ANTARA) – Kantor Wilayah (Kanwil) Bulog Lampung menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan penyerapan panen jagung kering milik petani sebanyak 19 ribu ton hingga Mei 2025.
“Target serapan jagung kering petani di Lampung pada 2025 ini sebanyak 78 ribu ton, dan realisasi serapan saat ini sudah 19 ribu ton atau 24 persen dari target,” ujar Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan sisa target serapan jagung kering tersebut akan dipenuhi menjadi sekitar 80 persen pada periode Juni-Juli.
“Sisa target akan dipenuhi pada Juni-Juli karena ini masa panen raya jagung. Sehingga harapannya bisa terlewati targetnya karena sebenarnya target ini sampai Desember dan potensi produksi paling besar di Juni-Juli,” katanya.
Dia menjelaskan saat ini target serapan jagung kering petani tersisa 59 ribu ton, jadi penyerapan akan terus ditingkatkan.
“Jagung yang kami serap ini adalah jagung kering dengan kadar air 12 persen, dan kadar aflatoksin dalam jagung yang biasa untuk pakan ternak ini sebesar 50 part per billion,” ucap dia.
Ia melanjutkan pihaknya juga tengah melakukan sosialisasi kepada kelompok tani di 15 kabupaten dan kota se Provinsi Lampung mengenai kebijakan pembelian jagung kering tersebut.
“Jadi kebijakan kami adalah membeli jagung kering, sehingga kami masih terus memberi sosialisasi kepada kelompok tani terutama di sentra produksi yang akan panen raya jagung, agar bisa memenuhi standar penyerapan,” tambahnya.
Menurut dia, dalam melakukan penyerapan jagung kering petani, pihaknya akan membeli dengan harga Rp5.500 per kilogram naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp5.000 per kilogram.
“Harapannya dengan adanya panen raya jagung target serapan bisa segera terpenuhi, dan petani mendapatkan harga yang baik juga,” ujar dia lagi.