Terealisasi 492,5 Ribu Ton, SPHP Pangkas Harga Beras di 190 Kabupaten dan Kota

Liputan6.com, Jakarta – Perum Bulog melaporkan, realisasi penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah mencapai 492,5 ribu ton hingga 13 Oktober 2025.

Kinerja positif program SPHP diikuti dengan tren penurunan harga beras di berbagai daerah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Perkembangan Harga (IPH) pekan ke II Oktober 2025 mencatat penurunan harga beras di 190 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, beras SPHP menjadi salah satu faktor kunci dalam menahan laju inflasi bahan pangan. Program ini berkontribusi nyata terhadap stabilisasi harga beras di pasar, terutama di tengah fluktuasi pasokan dan permintaan.

Dengan harga jual di bawah atau setara dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras medium, ia menyebut SPHP menjadi instrumen efektif pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat tanpa mengorbankan mutu.

“SPHP bukan sekadar program penyaluran beras murah, tetapi bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi masyarakat dari gejolak harga pangan,” ujar Ahmad dalam pernyataan tertulis, Selasa (14/10/2025).

“Penurunan harga beras ini terjadi seiring meningkatnya distribusi beras SPHP yang semakin merata di pasar tradisional, ritel modern. Serta melalui kegiatan operasi pasar yang rutin digelar Bulog bersama pemerintah daerah dan instansi lainnya seperti TNI dan Polri,” sambungnya.

Distribusi 50 Ribu Ton per Bulan

Untuk memperluas jangkauan dan memperkuat akses masyarakat, Bulog bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus memperluas distribusi SPHP melalui berbagai saluran. Mulai dari pasar tradisional, Rumah Pangan Kita, ritel modern, hingga operasi pasar langsung di tingkat kelurahan.

Rata-rata penyaluran SPHP mencapai 40–50 ribu ton per bulan, dengan porsi distribusi terbesar di pasar tradisional (60 persen), ritel modern (20 persen), serta program intervensi langsung dan penyaluran khusus (20 persen).

“Langkah ini menjadi bagian dari strategi Bulog untuk menghadirkan beras SPHP di lebih banyak titik penjualan agar mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk di kawasan urban,” imbuh Rizal.

Jamin Mutu Terjaga

Sementara Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto memastikan, bahwa kualitas beras SPHP selalu dalam kondisi baik. Proses penyimpanan dilakukan dengan sistem rotasi stok dan reprocessing guna menjaga mutu.

“Setiap butir beras SPHP yang sampai ke tangan masyarakat sudah melalui pengecekan kualitas secara rutin. Kami juga terus memperbaiki sistem logistik agar rantai pasok lebih efisien,” kata Suyamto.

Bagikan

Leave a Reply