Palu, Beritasatu.com — Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Sulawesi Tengah merangkak naik, meskipun stok di gudang Bulog dilaporkan melimpah.
Pemimpin Bulog Sulteng Elis Nurhayati menjelaskan, untuk menjamin keterjangkauan harga di tingkat konsumen, Bulog Sulteng juga menjalankan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebagaimana penugasan dalam surat Bapanas Nomor 173/TS/02.02/K/7/2025 tanggal 8 Juli 2025.
“Penyaluran SPHP akan dilakukan mulai pekan depan menggunakan kemasan 5 kilogram (kg), melalui saluran distribusi resmi,” ungkap dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/7/2025).
Adapun saluran distribusi resmi Bulog, yakni pengecer pasar rakyat, koperasi desa/kelurahan Merah Putih, outlet binaan pemerintah daerah dan operasi pasar melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).
Menurutnya, seluruh kegiatan penyaluran beras mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), yang menugaskan Bulog menyalurkan beras sesuai kebutuhan yang ditetapkan pemerintah.
Lebih lanjut, untuk tahun 2025, pemerintah telah menugaskan Bulog melalui surat Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 170/TS.03.03/K/7/2025 tanggal 4 Juli 2025, guna menyalurkan Bantuan Pangan Beras periode Juni–Juli.
Di Sulawesi Tengah, bantuan akan diterima oleh 224.148 Penerima Bantuan Pangan (PBP), masing-masing sebanyak 20 kg sekaligus di Juli, berdasarkan data by name, by address dari data tunggal sosial ekonomi (DT-SES) Kementerian Sosial yang telah diverifikasi bersama Bapanas.
“Setiap mitra penyalur akan diverifikasi terlebih dahulu oleh dinas pangan, dinas perdagangan, atau Satgas Pangan Polri. Untuk pengecer pasar rakyat, pengelola pasar turut dilibatkan,” jelas Elis
Bulog menargetkan penyaluran 13.056 ton beras SPHP di wilayah Sulteng sepanjang Juli hingga Desember 2025. Proses distribusi akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait dan dimulai secara serentak dalam pekan mendatang.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tengah, melalui Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Donny Iwan Setiawan, membenarkan jika beras mengalmi kenaikan di sejumlah pasar di Sulteng.
Adanya kenaikan juga belum memberikan sikap tegas terkait lonjakan harga ini. Donny hanya menyebut pihaknya sedang melakukan koordinasi lintas sektor, tetapi belum terlihat langkah konkret pengawasan harga maupun intervensi pasar secara aktif.