Bulog pastikan serap gabah petani sesuai arahan pemerintah

Bulog pastikan serap gabah petani sesuai arahan pemerintah

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (ketiga kanan) dan Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita dalam kegiatan tanam padi yang dilaksanakan di Desa Bicak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Minggu (1/6/2025). ANTARA/HO-Humas Bulog

Jakarta (ANTARA) – Perum Bulog menegaskan komitmen menyerap gabah petani secara optimal sesuai arahan pemerintah demi menjaga stabilitas harga, melindungi petani, serta memperkuat cadangan beras nasional secara berkelanjutan.

“Bulog terus berkomitmen menjalankan penugasan pemerintah sebagai offtaker hasil panen petani,” kata Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita dalam kegiatan tanam padi yang dilaksanakan di Desa Bicak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto sebagaimana keterangan di Jakarta, Selasa.

Febby mendampingi Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam kunjungan kerja penanaman padi, menunjukkan komitmen Bulog mendukung ketahanan pangan nasional melalui kehadiran langsung dalam kegiatan tersebut. Ia menuturkan Bulog melalui Kantor Cabang Mojokerto telah menyerap gabah hasil panen petani Desa Bicak secara optimal pada masa tanam sebelum musim tanam baru dimulai.

Hal itu menunjukkan sinergi nyata yang telah terjalin dengan baik antara Bulog dan petani di Desa Bicak, serta kehadiran Bulog dirasakan langsung oleh para petani.

“Ini bukti nyata sinergi yang telah terjalin dengan baik,” ujar Febby.

Hingga saat ini, serapan gabah dan beras Perum Bulog di Jawa Timur telah mencapai lebih dari 500 ribu ton, dengan kontribusi dari Desa Bicak sebesar 122 ton dan Kecamatan Trowulan sebesar 768 ton. Capaian itu menjadi bagian penting dalam penguatan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) secara nasional.

Febby juga menegaskan kegiatan tanam raya bukan sekadar seremoni, melainkan simbol semangat baru untuk mewujudkan swasembada pangan nasional melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, BUMN pangan, pemerintah daerah, aparat keamanan, dan para petani sebagai garda terdepan ketahanan pangan.

Perum Bulog juga memastikan komitmennya untuk terus menyerap hasil panen petani dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500/kg, sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah.

“Kami optimis dengan komitmen seluruh pihak, produktivitas dan kesejahteraan petani akan terus meningkat, yang pada akhirnya mendorong ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan,” tegasnya.

Setelah kegiatan di Mojokerto, rombongan melanjutkan kunjungan ke Sentra Pengolahan Beras (Rice to Rice/RTR) dan Gudang Perum Bulog di Banjar Kemantren, Kabupaten Sidoarjo. Di sana, Febby Novita menjelaskan proses pengolahan beras di RTR mulai dari intake beras, proses penggilingan, hingga packaging. Kehadiran RTR menjadi bukti nyata modernisasi dalam dunia pertanian.

Wamen BUMN juga meninjau langsung stok Cadangan Beras Pemerintah yang disimpan di Gudang Bulog Sidoarjo sebagai bentuk kesiapan dalam menjamin ketersediaan pangan nasional.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor : Debby H. Mano
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Bagikan

Leave a Reply