
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
STOK BERAS – Pimpinan Perum Bulog Perwakilan Kalimantan Barat, Dedi Aprilyadi. Ia menyebutkan bahwa stok tersebar di lima kantor cabang dan satu kantor wilayah yang membawahi 14 kabupaten/kota.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Barat memastikan ketersediaan stok beras di seluruh wilayah Kalbar dalam kondisi aman.
Hingga akhir Mei 2025, total Stok setara beras yang dikuasai Bulog Kalbar mencapai 22.506,93 ton, termasuk stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan komoditas komersial lainnya.
Pimpinan Perum Bulog Kanwil Kalbar, Dedi Aprilyadi, menyebutkan bahwa stok tersebar di lima kantor cabang dan satu kantor wilayah yang membawahi 14 kabupaten/kota.
Yang mana Bulog juga mempunyai 10 lokasi gudang aktif dengan total 19 unit gudang di seluruh Kalbar.
“Ketersediaan di Bulog Kalbar yang kita kuasai sangat aman. Kita memiliki sebaran gudang yang strategis untuk menjangkau seluruh wilayah,” ungkap Pimpinan Perum Bulog Kanwil Kalbar, dalam konferensi pers, Senin 25 Mei 2025.
Berikut rincian stok beras medium PSO yang tersedia di sejumlah daerah, di Kanwil Bulog Kalbar di Pontianak 7.604 ton, Kota Singkawang 4.160 ton, Sanggau 2.096 ton, Putussibau 975 ton, Sintang 1.489 ton, Ketapang: 2.274 ton.
Selain beras PSO (Public Service Obligation), Bulog Kalbar juga mengelola stok komoditas komersial. Yang mana, berdasarkan data per 25 Mei 2025, stok terdiri dari Beras medium PSO 17.801 ton, Beras premium KOM 150 ton, Jagung Pk Ternak PSO 1.523 ton, Gula pasir: 73,61 ton, dan Minyak goreng 1.130 ton.
Bulog juga tengah menunggu kedatangan beras CBP dari Sulawesi menuju Pontianak sebanyak 4.515 ton. Selain itu, proses penyerapan gabah petani terus dilakukan.
“Gabah yang tersedia di gudang kami saat ini sebesar 65,69 ton. Serapan gabah dan beras petani terus berjalan sesuai arahan Presiden dalam Asta Cita,” kata Dedi.
Sampai Mei 2025, Kalbar telah menyerap 3.452 ton setara beras dari kuota nasional 3 juta ton.
Angka tersebut setara dengan 95,48 persen dari target regional sebesar 3.616 ton.
Dedi juga menyampaikan bahwa untuk saat ini belum ada penugasan ekspansi ke pasar untuk penjualan beras SPHP.
Penyaluran masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
“Kalau Juni nanti ditugaskan untuk menjual beras SPHP atau menyalurkan bantuan pangan, kita siap laksanakan seperti awal tahun,” pungkasnya. (*)
Sumber: Tribun Pontianak