
Ilustrasi pekerja saat mengangkut hasil panen petani menuju gudang milik Bulog Cirebon, Jawa Barat. ANTARA/Fathnur Rohman
Cirebon (ANTARA) – Perum Bulog Cabang Cirebon, Jawa Barat, mencatat realisasi penyerapan setara beras di wilayahnya sudah mencapai 110 ribu ton hingga 19 Mei 2025, dan angka tersebut tertinggi dibanding daerah lain di Indonesia.
Kepala Perum Bulog Cabang Cirebon Ramaijon Purba di Cirebon, Rabu, mengatakan volume penyerapan tersebut terdiri dari 85 ribu ton gabah dan 64.500 ton beras.
“Penyerapan ini merupakan yang terbesar secara nasional,” katanya.
Ia menjelaskan, capaian tersebut tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, seperti TNI melalui Babinsa, Dinas Pertanian melalui penyuluh lapangan, serta mitra kerja Bulog.
Menurut dia, kolaborasi dengan semua unsur ini menjadi kunci keberhasilan Bulog dalam menyerap hasil panen petani di Kota dan Kabupaten Cirebon, Majalengka, serta Kuningan (Cimajakuning).
“Kabupaten Cirebon menjadi wilayah dengan kontribusi tertinggi, yaitu sebesar 60 ribu ton gabah,” katanya.
Ramaijon memastikan proses penyerapan akan terus dilakukan, selama masih berlangsung panen dan belum ada instruksi penghentian dari kantor pusat Bulog.
Dalam pelaksanaan penyerapan, kata dia, pemerintah melalui Bulog menetapkan harga pembelian gabah sebesar Rp6.500 per kilogram dan beras sebesar Rp12 ribu per kilogram.
Lebih lanjut, dia menuturkan stok beras di Gudang Bulog Cirebon saat ini mencapai 170 ribu ton dan 125 ribu ton di antaranya tersimpan di gudang induk, sedangkan sisanya tersebar di empat gudang sewa dan 31 gudang pinjam pakai milik mitra Bulog.
“Gudang induk hanya berkapasitas 125 ribu ton. Untuk itu, kami manfaatkan gudang sewa dan gudang mitra untuk menyimpan kelebihan stok,” katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Dandim di wilayah Cimajakuning, yang ikut mendukung program penyerapan gabah petani.
“Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyerapan di wilayah kerja kami,” ucap dia.
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor : Riza Fahriza
COPYRIGHT © ANTARA 2025